TEKNIK SURVIVAL

Guna bertahan hidup di dalam situasi sulit, kita harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar kita dari apa saja yang tersedia di sekitar kita. Maka dari itu perlu penguasaan teknik-teknik survival, diantaranya teknik membuat api, teknik membuat shelter, teknik membuat trap, teknik mendapatkan air, teknik membuat jejak dan isyarat. 


1. Api
Api tidak hanya berfungsi untuk memasak bahan makanan saja, tetapi juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh kita. Selain itu dengan perapian kita dapat terhindar dari berbagai binatang. Binatang buas yang takut terhadap api antara lain : serigala, harimau, dan sebagainya.
Untuk menghangatkan tubuh, panas api akan lebih efektif menghangatkan tubuh jika kita membuat beberapa api kecil daripada membuat satu api besar.
Perapian yang baik haruslah diatur sedemikian rupa sehingga kayu dapat terbakar secara merata. Dengan penyusunan perapian yang baik dapat memberikan berbagai fungsi. Selain untuk menghangatkan tubuh, memasak, juga dapat dijadikan alat penghalau binatang. 
Untuk mendapatkan perapian yang baik, diperlukan kayu/bahan yang kering dan mudah terbakar. Perapian yang baik biasanya dimulai dari ranting-ranting kecil untuk dijadikan fire starter. Untuk selanjutnya dapat dilanjutkan dengan kayu-kayu yang lebih besar. 
Untuk mendapatkan api selain menggunakan alat khusus (korek api/pematik), juga dapat dilakukan dengan cara tradisional. Seperti menggesek-gesekan bahan kering dengan bahan kering lainnya. Letak keberhasilan pembuatan api tradisional yaitu dalam bentuk batang dan jenis bahan/kayu serta cara yang dilakukannya


1).Teknik Membuat Api


Bunga api adalah tahap awal dalam pembuatan api. Selanjutnya ialah mengusahakan untuk menangkap bunga api dengan kawul atau ranting dan daun kering. 
1. Mematik
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api. 
Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.
2. Gergaji Api (Fire Saw)
Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan penggergajian.
3. Fire Thong
Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siap menangkap bunga api.

2). Shelter


Shelter ditujukan untuk melindungi survivor dari pengaruh alam, seperti panas, hujan, angin, dan dingin. Perlindungan ini dapat dibangun dari bahan-bahan yang sengaja dibawa ataupun dari bahan-bahan yang tersedia di alam (kayu, dedaunan, dll).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan shelter adalah :
a. Jangan membangun shelter di tempat yang riskan tergenang air (banjir), seperti di tepi sungai. Walaupun tempat itu terlihat bersih dan kering, akan sangat berbahaya apabila datang hujan. 
b. Usahakan dalam pembuatan shelter tidak dibawah pohon yang berdahan rapuh atau di bawah pohon kelapa. Karena dapat membahayakan jika dahan rapuh atau buah kelapa itu jatuh menimpa shelter kita. 
c. Tidak di tempat yang dicurigai sebagai sarang binatang buas atau sarang nyamuk/serangga. Karena dapat mengganggu kenyamanan beristirahat. 
d. Bahan pembuat shelter harus kuat dan pengerjaannyapun sebaik-baiknya, karena akan mempengaruhi dalam kenyamanan kita. 
Contoh barang bawaan yang dapat dijadikan shelter adalah ponco ataupun plastik berukuran kurang lebih 2×2 meter. Karena shelter yang dibangun dari ponco atau plastik kurang sempurna, maka dari itu selain memperhatkan empat hal diatas, perlu memperhatikan arah angin bertiup. Sehingga arah angin bertiup dapat dihalau oleh shelter yang kita bangun. Contoh bentuk shelter dapat dilihat melalui gambar.


Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai shelter yaitu gua, lekukan tebing/batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah, dan sebaginya.
Apabila memilih gua harap diyakini bahwa :
a. Gua tersebut bukan merupakan sarang binatang
b. Gua tersebut tidak mengeluarkan gas beracun. Cara klasik mengetahuinya yaitu dengan menggunakan obor. Apabila obor dapat terus menyala di dalam gua, berarti gua tersebut aman dari gas beracun.
c. Gua tersebut terbebas dari bahaya longsor.


3). Trap

Salah satu keterampilan yang mendukung dalam melakukan kegiatan survival adalah keahlian membuat trap. Trap ini digunakan survivor untuk menangkap binatang untuk diambil dagingnya untuk dimakan. Membuat trap kadangkala memerlukan bahan lainya, seperti : karet, kawat, tali, dan sebagainya. Maka dari itu barang-barang tersebut tersedia di dalam survival kit. 
Dalam pembuatan trap, hendaknya diketahui hewan apa saja yang biasa lewat atau tinggal di daerah itu. Dengan mengetahui hewan apa yang akan ditangkap, kita dapat menyesuaikan jenis trap apa yang akan dibuat. Perlu diingat bahwa trap akan sia-sia jika binatang yang telah terperangkap dapat meloloskan diri. Maka dari itu pembuatan trap biasanya dalam bentuk yang sederhana tetapi mempunyai kekuatan yang baik.
Trap sangat banyak jenis dan macamnya, karena dalam pembuatan trap tergnatung kepada kreasi survivor. Kita akan membahas lima jenis trap yang sering digunakan.

1. Trap Menggantung (Hanging Snare)
Perangkap model menggantung ini biasanya memanfaatkan :
a. Kelenturan dahan pohon.
b. Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.
c. Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnya tali akan menjerat.
Perangkap ini ditujukan untuk menangkap binatang yang cukup besar seperti : kelinci, ayam, bebek, dan lain lain.

2. Trap Tali Sederhana 

Untuk binatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan perangkap tali sederhana yang diletakan di atas tanah ataupun digantung. Tali laso yang telah diberi umpan diikatkan pada dahan pohon atau batu yang berat. Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak bisa pergi kemana-mana lagi.

3. Trap Lubang Penjerat

Perangkap ini adalah modifikasi dari perangkap tali dan perangkap lubang. Perangkap ini terdiri dari :
a. Tali laso yang diikatkan pada dahan pohon yang kuat dan diletakan mendatar.
b. Lubang perangkap yang digali, kedalamannya disesuaikan dengan hewan yang akan ditangkap. Mulut lubang disamarkan dengan dedaunan dan laso diletakan di atas dedaunan tersebut.
c. Diberi umpan di atas dedaunan, ditengah laso.

4. Trap Menimpa

Perangkap lain yang ditujukan untuk menangkap binatang kecil lainya adalah perangkap menimpa. Perangkap ini memanfaatkan berat kayu untuk menindih. Model ini dikenal dengan nama Deadfall Snare. Yang diperlukan dalam pembuatan perangkap ini adalah :
a. Batang pohon besar ditumpukan pada kayu pohon lainya yang saling menopang.
b. Kayu pohon penopang yang saling berhubungan dengan batang pohon besar dan jika salah satu tersenggol, maka yang lain akan jatuh dan menimpa.
c. Umpan yang diletakan dekat dengan kayu pohon penopang dan apabila tergerak, maka kayu pohon penopang akan bergeser sehingga batang pohon besar akan jatuh menimpa.
Perangkap ini merupakan kombinasi bentuk lubang perangkap dan perangkap menimpa. Perangkap ini terdiri dari :
a. Batang pohon besar untuk menimpa mangsa.
b. Kayu pohon yang saling menopang.
c. Umpan.
d. Lubang perangkap lengkap dengan samarannya
Cara kerjanya hampir sama dengan trap menimpa, tetapi ketika mangsa tertimpa batang, ia akan langsung masuk ke lubang.

 2.Air

Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan air lebih besar daripada kebutuhan manusia akan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa makanan. Tetapi tanpa air menusia akan sulit bertahan lebih dari tiga hari. Oleh karena itu kebutuhan akan air mutlak didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus pandai dalam menganalisis medan disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan air. Manusia memerlukan air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum. 

Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air dari sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya. Tetapi pertanyaannya apakah air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan metabolisme manusia? Maka dari itu perlu pengetahuan dalam mencari air untuk diminum dan dimasak.
Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak langsung.
Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya. 
Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tubuhan seperti kantung semar.
Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.
Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.
Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.

1. Air langsung 
Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :
a) Hujan
Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.
b) Tanaman
Tanaman rambat dan rotan banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.

c) Air sungai dan mata air
Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.
d) Air kelapa
Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.
e) Kondensi Tanah
Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut :
1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.
2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.
3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.
4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.
5. Biarkan seharian.


2. Air tidak langsung
Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih dahulu.

a) Lubang air
Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.

b) Air yang menggenang
Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.

Berikut adalah cara menyaring air :
1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.
2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.
Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.
Cara lain untuk mendapatkan air bersih adalah dengan membersihkan air yang keruh dengan mencampurkan zat-zat pembersih air yang dapat kita dapatkan di toko kimia. Cara itu sebagai berikut :
1. Campurkan tablet Halazone dengan air dan tunggu sepuluh sampai lima belas menit.
2. Campurkan dua hingga tiga tetes Iodine dengan seperempat liter air. Air dapat dimanfaatkan setelah tiga puluh menit.

3. Campurkan beberapa butir garam abu permanganate dengan air secukupnya. Reaksi sterilisasi dapat dilihat kira-kira dalam tiga puluh menit.
4. Campurkan bubuk pembersih (AGS) yang dijual di pasaran dengan air secukupnya.

4). Jejak dan Isyarat

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang survivor untuk terlepas dari keadaan survival adalah membuat jejak dan isyarat. Dengan harapan bahwa ada tim SAR yang akan menerima dan mengerti pesan kita. Dan akhirnya kita dapat terselamatkan.
Membuat jejak dan isyarat memerlukan tekhnik tertentu agar tim SAR dapat mengerti maksud dari jejak dan isyarat yang kita buat. Bahkan ada beberapa sandi internasional untuk memberikan pesan dengan menggunakan media tertentu atau bahasa tubuh.
Tanda yang biasa digunakan sebagai kode isyarat pertolongan adalah dari barang-barang yang berwarna mencolok dari daerah di sekitarnya, agar mudah terlihat. Atau dapat digantungkan di pucuk pohon tertinggi agar SAR udara dapat mengidentifikasinya.
Cara lainya adalah dengan menjemur pakaian yang berwarna mencolok di batu-batuan sungai. Cara ini dinilai efektif karena biasanya tim SAR akan menyisir daerah sungai untuk mencari korban.
Maka dari itu dalam melakukan perjalanan ke hutan, sebaiknya kita membawa barang atau pakaian yang warnanya mencolok seperti warna kuning dan lain-lain.

MATERI DASAR MOUNTAINERING


kali ini saya akan sedikit  memberikan dasar-dasar mengenai kegiatan mountaineering untuk para pemula.

Mental, keterampilan, kecerdasan, kekuatan dan daya juang tinggi bagi seorang pendaki merupakan suatu faktor penentu dalam aktivitasnya, hal ini disebabkan karena tantangan yang dihadapi mempunyai kualitas sendiri. Kemampuan Navigasi darat (Peta dan Kompas) serta survival adalah pelajaran yang harus dikuasai. Pada hakikatnya tantangan dan resiko yang dihadapi merupakan ujian untuk melihat kemampuan diri di tengah kerasnya kehidupan di alam liar, kendala yang dihadapi dalam sebuah perjalanan pendakian berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan perjuangan atas diri sendiri.

JENIS PENDAKIAN
Mendaki gunung mempunyai tingkat dan klasifikasi yang berbeda. Seperti yang selalu kita dengar dengan istilah mountaineering atau istilah lainnya yang mencakup pengertian perjalanan melintasi bukit hingga ekspedisi ke himalaya. Padahal menurut bentuk dan jenis medan yang dihadapi mountaineering terbagi dalam 3 bagian yaitu :

1.Hill Walking/ Fell Walking
Perjalanan mendaki bukit atau gunung-gunung yang relative landai, tanpa membutuhkan peralatan teknis, hal utama dalam pendakian ini adalah jalur atau rute yang tersedia, misal: perjalanan ke puncak gunung Gede dari Surya Kencana.

2.Scrambling
Tahap pendakian pada permukaan yang tidak terjal, namun tangan digunakan untuk keseimbangan. Bagi pemula tali sebaiknya dipasang untuk pengaman sekaligus mempermudah perjalanan. Contoh : perjalanan kesekitar gunung Gede bila melalui gerbang Cibodas.

3.Climbing
Kegiatan pendakian ini membutuhkan penguasaan teknik dan peralatan. Climbing dibagi 2 macam :

  • Rock climbing yaitu pendakian yang berkisar pada pemanjatan tebing batu yang cukup terjal. 
  • Ice Climbing yaitu pemanjatan pada dinding yang permukaannya tertutup salju dan es. Dalam hal ini sangat dibutuhkan peralatan khusus, seperti : ice axe, crampon, ice screw, dll.

Nah mountaineering merupakan gabungan dari semua perjalanan di atas. Bisa berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Disamping penguasaan teknik mendaki, hal lain yang perlu diperlukan untuk dikuasai adalah menajemen ekspedisi, pengaturan makanan, komunikasi, strategi pendakian dan lainnya. Contoh: Ekspedisi ke Himalaya.

KLASIFIKASI PENDAKIAN
Klasifikasi pendakian berdasarkan pada tingkat kesulitan medan yang dihadapi (menurut sierra club):
  • Kelas 1 - Berjalan tegak tanpa memerlukan perlengkapan yang khusus (walking).
  • Kelas 2 - Medan agak sulit, sehingga perlengkapan kaki yang memadai dan penggunaan tangan pembantu keseimbangan sangat diperlukan (scrambling)
  • Kelas 3 - Medan semakin sulit sehingga dibutuhkan tekhnik pemanjatan tertentu, namun tali pengaman belum dibutuhkan (climbing). 
  • Kelas 4 - Kesulitan bertambah tali pengaman piton untuk dibutuhkan (exposed climbing) 
  • Kelas 5 - Rute yang dialui sulit, namun peralatan (tali,sling, piton,dll) masih berfungsi sebagai pengaman (difficult free climbing). 
  • Kelas 6 - Tebing tidak lagi memberikan pegangan, celah, rongga atau daya geser yang diperlukan untuk memanjat. Pendakian sepenuhnya bergantung pada peralatan (aided climbing). 
PERLENGKAPAN DASAR
1. Ransel
  • Ringan 
  • Kuat 
  • Sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan 
  • Nyaman dipakai dan praktis. 
2. Sepatu
  • Melindungi tapak kaki sampai mata kaki, 
  • kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri, 
  • lunak dan nyaman bagian dalamnya, 
  • keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu, 
  • bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku, 
  • terdapat lubang ventilasi. 
3. Kaos kaki
  • menyerap keringat, 
  • menghindari lecet pada kaki 
  • menjaga agar telapak kaki tetap dapat terventilasi. 
  • Menjaga agar kaki tetap hangat. 
4. Celana Lapangan
  • Kuat, lembut, ringan, praktis 
  • Tidak mengganggu pergerakan kaki 
  • Terbuat dari bahan yang menyerap keringat 
  • Praktis dan mudah kering 
5. Baju lapangan
  • Berlengan panjang, melindungi tubuh dari sengatan matahari, gesekan dari dahan dan duri. 
  • Melindungi tubuh dari kondisi sekitar 
  • Kuat, ringan, tidak mengganggu pergerakan 
  • Terbuat dari bahan yang menyerap keringat 
  • Praktis, mudah kering 
6. Topi lapangan
  • Melindungi kepala dari kemungkinan cedera 
  • Melindungi kepala dari curahan hujan, terutama kepala bagian belakang 
  • kuat dan tidak mudah robek. 
7. Sarung tangan
  • Sebaiknya terbuat dari kulit 
  • Tidak kaku dan tidak menghalangi pergerakan. 
  • Kegunaannya adalah melindungi tangan dari duri atau daun berbahaya, binatang kecil pembuat gatal waktu menyibak semak, juga saat memegang golok agar tidak lecet, memegang nesting panas. 
8. Ikat pinggang
  • Terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tapi teguh. 
  • Kegunaan ikat pinggang selain menjaga agar celana tidak melorot juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat dijangkau, seperti pisau pinggang, tempat air minum, dll. 
9. Lampu senter
  • Pilih yang water proof dan dilapisi karet 
  • Selalu membawa bola lampu dan battery cadangan. 
10. Peluit / whistle
11. Pisau
  • Pisau saku serba guna yang mempunyai beberapa fungsi ataupun pisau tebas / golok. 
12. Perlengkapan tidur
  • Satu set pakaian tidur, kaos kaki untuk tidur. 
  • Sleeping bag 
  • Matras 
  • Tenda/ ponco/ plastic untuk bivoac 
  • Jaket 
13. Perlengkapan masak dan makan
  • Alat masak lapangan (nesting, trangia, dll.) 
  • Alat Bantu makan (Sendok, piring, dll) 
  • Alat pembuat api (paraffin, spirtus, dll) 

PERALATAN TAMBAHAN
Walaupun tidak terlalu penting, tetapi ada baiknya di bawa untuk menambah kenyamanan dalam perjalanan.
  • Gaiter 
  • Balaclava/ Skibu 
  • Kaca mata 
  • Bandana 
  • Slayer 

HUTAN
Jika kita membayangkan hutan itu seperti kebun binatang yang didalamnya banyak binatang buas yang hampir tidak pernah kita lihat dengan pepohonan yang menjulang tinggi disertai suasana yang seram dan udara yang lembab dan jarang orang menapakinya, maka itu adalah hutan yang masih murni dalam keadaan aslinya, yang pada masa sekarang sudah sangat sulit kita temukan. Rata-rata setiap hutan telah ditambah dan dijamah manusia. Menurut vegetasi yang terdapat didalamnya hutan dibagi menjadi 13 macam, yaitu:

1. HUTAN MANGROVE
Sering pula disebut hutan bakau, istilah bakau dipakai untuk mengacukan bahwa hutan bakau tersebut hanyalah terdiri dari pohon bakau saja. Bila kita menjelajahi hutan tersebut yang perlu kita perhatikan adalah adanya pasang surut air laut, sedangkan untuk minum dapat dipakai air tawar.

2. HUTAN RAWA AIR TAWAR
Hutan ini terletak dibelakang hutan mangrove. Pohon-pohon yang terdapat biasanya tinggi-tinggi, bahan makanan biasanya diperoleh dari pohon sagu atau pohon pandan. Keanekaragaman flora di daerah ini sangat banyak ragamnya.

3. HUTAN TERNAK AIR TAWAR
Vegetasi ternak air tawar didomonasi oleh rumput kupai, biasanya terdapat di danau-danau sekitar sungai Mahakam, kaltim.

4. HUTAN TEPI SUNGAI
Hutan ini sering disebut Riparian forest, terdapat disepanjang besar termasuk vegetasi rawa musiman, daerah ini merupakan daerah transisi dengan hutan air tawar.

5. HUTAN SAGU
Sagu adalah tumbuhan yang menyebar luas dihutan rawa air tawar.

6. HUTAN RAWA GAMBUT
Hutan ini ditandai dengan dengan jenis flora yang terbatas, praktis jarang didapatkan tumbuhan yang bisa dimakan. Air di daerah seperti ini juga tidak dapat diminum.

7. HUTAN VEGETASI PANTAI PASIR DAN KARANG
Pada daerah ini untuk mendapatkan makanan sangat sulit, karena hanya terdiri dari komunitas tumbuhan pendek, seperti rumput dan tumbuhan menjalar.

8. HUTAN HUJAN PAMAH DITEROCARPACEAE
Hanya terdiri dari pepohonan yang lebat dan tinggi yang dapat mencapai 45 meter sampai 60 meter, sangat mengganggu jarak pandang kita bila kita menyeruak pada daerah hutan ini.

9. HUTAN KERANGAS (HEAT FOREST)
Hutan ini terdapat pada kawasan hutan hujan pada ketinggian 0-800 meter. Terdapat terutama didaerah Kalimantan dan Sumatra. Hutan ini sangat sensitif, bila terjadi kerusakan sangatlah sulit kembali seperti sedia kala.

10. HUTAN PEGUNUNGAN BAWAH (LOWER MOUNTAIN FOREST)
Terdapat pada ketinggian 1000-2500 meter, biasanya ditandai dengan pohon-pohon yang semakin rendah dan berdiameter semakin kecil dengan bertambahnya ketinggian, pada ketinggian diatas 1500 meter banyak kita jumpai berbagai jenis lumut dan anggrek epifit.

11. HUTAN PEGUNUNGAN ATAS (UPPER MOUNTAIN FOREST)
Hutan ini terdapat pada ketinggian sampai batas 3300 meter. Jenis pohon yang paling sering ditemui adalah jenis conifer, teruta jenis pinus marcussi, paku pohon dan pandanus sp. Merupakan tumbuhan yang dapat digunakann dalam keadaan survival.

12. HUTAN SUBBALPIN BAWAH (LOWER SUBBALPINE FOREST)
Kisaran ketinggiannya adalah 2400-3800 meter, yang secara esensial merupakan hutan yang beriklim sedang. Ciri khas hutan ini adalah lapisan lumut-lumut tebal pada cabang pohon di atas tanah.

13. HUTAN SUBBALPIN ATAS (SUBBALPINE UPPER FOREST) Untuk di Indonesia hanya terdapat di Papua, terletak pada elevasi sekitar 3800-4200 meter, mudah terdapat salju dan tidak terdapat apa-apa kecuali tumbuhan perdu.


by posted : https://ahmadrezapaozi.blogspot.co.id/2014/12/materi-dasar-mountaineering-salam.html?showComment=1489565681712#c2584609205981921360

2 Cara Mematikan dan Mengatur Fitur Update Otomatis Windows 10

                 
 Windows 10 hadir dengan banyak perubahan dan peningkatan pada fiturnya. Akan tetapi, tidak semua fitur tersebut memudahkan pengguna. Salah satunya adalah fitur Windows Update yang disetting otomatis secara default. Jika Anda mencoba membuka Setting atau Control Panel, terdapat hal yang berbeda pada pilihan setting Windows Update. Pengguna tidak diberi kemudahan untuk mengubah setting agar update Windows bisa dilakukan secara manual. Hal tersebut tentu saja sangat memberatkan bagi Anda yang memiliki kuota internet terbatas. Apalagi Windows 10 hingga saat ini masih terus melakukan perbaikan dan update berkala yang rutin diberikan bagi penggunanya.
Berikut akan saya berikan tutorial cara mematikan update otomatis pada Windows 10.

Menonaktifkan Update Otomatis Windows 10

Buka jendela Services dengan mengetikkan "service" di kotak pencarian Start Menu.


Setelah jendela Services terbuka, geser hingga ke bawah lalu cari Windows Update.Kemudian double klik atau klik kanan pilih Properties

Pada pilihan Startup type, pilih Disable. Kemudian pada pilihan Service status klik Stop. Pilih Apply - OK.
Untuk mengaktifkan kembali update otomatis Windows, lakukan cara yang sama, pilih Startup type menjadi Manual lalu Apply. Kemudian pilih Start pada Service status.

Mengubah Pengaturan Windows Update

Selain menggunakan cara di atas, Anda juga bisa mengubah pengaturan Windows Update agar menampilkan notifikasi untuk mendownload update saat update  terbaru tersedia.

Buka Local Group Policy Editor melalui menu Run. Tekan tombol Windows + R, jendela menu Run akan terbuka, ketik gpedit.msc.




Pilih Computer Configuration - Administrative Template - Windows Components.



Setelah folder Windows Components terbuka, pilih Windows Update.



Klik kanan pada pilihan Configure Automatic Updates, pilih Edit.


Jendela baru akan terbuka. Pada pilihan Configure Automatic Updates, pilih Enable. Pada pilihan Configure Automatic Updating, pilih "Notify for download and notify for install".  Lihat gambar berikut agar lebih jelas.


Langkah terakhir, pilih Apply lalu OK, selesai. Kini setiap terdapat update baru Windows, akan muncul notifikasi apakah Anda akan mendownload dan menginstallnya.

Demikian tutorial cara mematikan update otomatis Windows 10. Silakan Anda pilih cara mana yang sesuai dan Anda butuhkan. Saya pribadi menggunakan cara yang kedua.

by posted : http://www.teknobit.web.id/2016/01/mematikan-update-otomatis-windows-10.html

Cara membuat page layout portrait dan landscape dalam satu file di ms word


Pada saat kita membuat sebuah karya tulis ataupun karya ilmiah, biasanya kita akan dihadapkan pada data yang harus dibuat dengan format landscape pada kita harus membuat tulisan tersebut dalam bentuk portrait. Padahal dalam microsoft word pada saat kita settign atau mengatur page layout lembar kerja, saat kita membuat menjadi landscape maka secara otomatis semua halaman akan berubah menjadi landscape. Begitu juga sebaliknya saat kita mengatur dengan format portrait maka secara otomatis semua halaman akan berubah menjadi portrait.

Belajar Cara Memahami Konsep Dasar Bahasa Program Java

Oke artikel tentang belajar kali ini saya buat ,khusus untuk kalian yang ingin membuat dan mengembangkan Aplikasi Android. Namun masih terkendala dalam logika pemrograman Java. Karena Android dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java, intinya kita harus mengenali dan memahami dulu ,syntax(tata bahasa) dalam pemrograman Java. Belajar syntax bahasa java sama halnya ,saat kita ingin belajar grammar di bahasa inggris untuk berbicara. Seperti saat kita ingin ke luar negeri  ,minimal kita harus punya kemampuan bahasa inggris yang cukup ,untuk memahami budaya dan orang-orang sekitar.

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia


Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia - Praja Muda Karana atau lebih dikenal sebagai Pramuka, merupakan istilah yang memiliki arti kaum muda yang suka berkarya. penggunaan istilah Pramuka di Indonesia baru resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi gerakan pramuka sebenarnya sudah ada dengan nama kepanduan sejak zaman penjajahan belanda.

Bagi anda yang belum tahu tentang sejarah pramuka dan ingin tahu seperti apa sejarah pramuka di Indonesia maupun sejarah pramuka di dunia. Berikut ini kami sajikan ulasan tentang sejarah lengkap pramuka di indonesia dan dunia.

- Copyright © RADITYA I.A.P BLOG - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -